Hari Sabtu kemarin saya nganter ibu ke dokter gigi langgananya. Letaknya cukup jauh dari rumah, tapi ibu saya bela-belain ke sana karena katanya perawatannya enak. Saya sendiri belum pernah datang ke tempat praktiknya yang baru itu. Sesampainya di sana, masih ada 3 pasien yang menunggu giliran. Baru 1,5 jam kemudian giliran ibu saya. Saya ikut masuk ke dalam ruang praktiknya dan cukup terkejut karena mendapati banyak sekali stiker lucu yang ditempel, baik di lemari, di meja, bahkan di kursi periksanya :D ada pula miniatur-miniatur Disney yang menghiasi salah satu bagian lemari kaca yang ada di sana. Senang aja karena ini pertama kalinya saya lihat ruang praktik dokter gigi yang ramah untuk anak-anak haha. Ruangannya pun bersih dan nyaman, saya rasa bisa mengurangi sekitar 30% ketakutan anak-anak yang mau diperiksa giginya :p dokternya juga ramah sekali, gak terkesan menakutkan, ini bisa ikutan menurunkan ketakutan anak-anak hmm 20% kali yak :p jadi kalau ditotal berapa tuh? 50% ketakutan bisa menguap ya haha.
Saat ibu saya sedang ditangani, saya duduk di kursi dekat meja dokter, mengamati, lihat-lihat sekeliling *halah* naksir sama miniatur Mickey Mouse yang lucu banget, sesekali main hp dan mostly ngedengerin penjelasan dokter tentang kondsi gigi ibu saya. Kasihan ibu saya beberapa minggu ini sering pusing, panas, ga bisa ngomong karena sakit giginya. Pas denger ibu saya harus operasi gigi......I can't help but giggling a little *ampun bundooo* bukan giggling juga sih...lebih ke senyum dikulum gitu. Alasannya tak lain dan tak bukan karena saya jadi inget waktu saya dikasih tahu sama dokter yang biasa memeriksa saya bahwa saya harus operasi kecil, "Dioperasi yaa, Kristal, dikit kook, ini harus dibedah soalnya." Yang teringat dengan jelas sama saya "harus operasi yaa", urusan 'besar' atau 'kecil' waktu itu kayaknya udah tenggelam sama kengerian membayangkan bedah gigi -_- makanya waktu ibu saya dikasih tahu harus operasi... saya langsung keingetan.
Saya sebenarnya ada rencana untuk ke dokter gigi yang biasa memeriksa saya sore harinya, tapi setelah ibu saya selesai, beliau mengatakan agar saya sekalian aja diperiksa di sana. Ngeeh jelas saya agak-agak ragu karena tujuan awalnya saya ikut ke sana hanya untuk mengantarkan, bukan ikutan jadi pasien juga haha. Hasil pemeriksaan terakhir saya dengan dokter yang biasa mengatakan gigi saya harus ditambal, uwooh saya belum pernah ditambal sebelumnya -_- kata ibu saya coba periksa aja dulu, yak akhirnya saya mau. Anehnya, meskipun sejak 6 tahun ke belakang bisa dibilang saya (kalau mau agak berlebihan) sangat terbiasa dengan dokter gigi, saat saya duduk di kursi periksa, saya deg-degan looh TT langsung jadi takut gitu kayak baru mau pertama kali ke dokter gigi -___- terus keingetan Compensatory-response model of conditioning HAHA apaan -_- Nih:
Compensatory-response model of conditioning menjelaskan munculnya Conditioned response (CR) yang berlawanan dengan Unconditioned Response (UR). Conditioned Stimulus (CS) yang telah berulangkali diasosiasikan dengan respon primer terhadap Unconditioned Stimulus (US) akan memicu respon kompensatoris. Jika saya memiliki setting tertentu dalam pemeriksaan gigi (di ruangan tertentu, bersama dokter tertentu), maka petunjuk-petunjuk tersebut akan menjadi CS terhadap rasa tegang. Adanya CS ini akan menginisiasi reaksi kompensatoris dari tegang yang akan muncul, dan menjadikan tubuh memiliki toleransi yang lebih besar. Apabila tidak ada CS yang menyertai, maka tubuh tidak akan menyiapkan reaksi kompensatoris, yang berakibat toleransi menurun dan tegang kembali muncul.
HAHA APAAN TUH. Compensatory-response model of conditioning biasanya dipakai untuk menjelaskan tentang overdosis obat-obatan sih haha maafkan kalau saya salah mengaplikasikannya *mohon maaf pada dosen Psibel* intinya sih saya heran juga kenapa bisa jadi takut dan tegang lagi padahal sudah terbiasa dengan dokter gigi. Pas diperiksa, katanya, "Iya nih, di sebelah kanan ada gigi yang bolong, sama di gigi atasnya ada sisa akar gigi susu." Dan pada akhirnya...saya ditambal sementara saat itu juga dan setelahnya dicabut sisa akar gigi susu yang masih bertengger itu. GILEELUNDRO dua kali di gigi saya pernah ada akar yang ketinggalan -______- sebelum diambil, pertama disuntik dulu, tapi tapi tapi ada yang berbeda, suntikannya rasa stroberi! :D :D Sepertinya sebelum disuntik, gigi saya dilumuri entah-apa-yang-membuat-rasa-stroberi-itu dengan kapas, lalu menjadi sangat berasa setelah disuntik :D saya jadi kesenengan sendiri haha lagi-lagi ini baru kali pertama saya disuntik ada rasa stroberinya :D
Seneng juga karena dokternya santai tapi sigap, telaten, dan selalu memberikan penjelasan mengenai kondisi gigi dengan jelas (meskipun di beberapa bagian saya emang ga ngerti TT)
Karena saya sudah ditambal saat itu, jadi sorenya saya ga perlu ke dokter gigi langganan lagi muehehe. Saya harus ke dokter langganan ibu saya (yang sepertinya juga akan menjadi langganan saya yang baru karena memang oke) lagi buat ditambal permanen karena tambalan yang sekarang hanya sementara. Bakalan barengan dengan hari operasi gigi ibu saya. Semangat! Hap hap hap!
Beginilah nasib, niatnya cuma nganterin, eh ikutan jadi pasien haha.
Oh iya, sebelum saya nulis ini, saya baru aja kepentok pintu di bagian wajah sebelah kiri. Saat mata kiri Anda harus dijaga dengan sangat baik, tapi malah kepentok itu rasanya.......hu ha hu. Semoga ga kenapa-napa, aamiiin.
Kapan segala perdokteran ini segera berakhir..... :""
No comments:
Post a Comment