Monday, 20 December 2010

6 Bulan Terakhir

"Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.

Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi."
(Pada Suatu Pagi Hari ~ Sapardi Djoko Damono)



Cukup 6 bulan terakhir saja kereta itu melenceng dari relnya.
Cukup 6 bulan terakhir saja gerbong itu kosong. Ah, darimana semua semangat itu dulu muncul? Ketika kereta itu masih berada pada relnya, ketika gerbong itu penuh dan tidak pernah sepi... Sekali lagi, cukup 6 bulan terakhir saja semua tidak pada tempatnya. Sekarang waktunya untuk meramaikan kembali gerbong kereta itu!

No comments:

Post a Comment