Friday, 1 February 2013

Film dan Semangat :D

Setelah menonton film berkategori aksi atau petualangan, saya biasanya jadi semangat. Rasanya hati senang riang gembira dan semangat pun membara! Keluar dari bioskop, langkah jadi ringan, senyum terpampang lebar dan yak...seneng aja gitu. Lain halnya kalau nonton film yang sedih, rasanya jadi gundah gulana karena saya orangnya terlalu menghayati dengan hati kalau nonton, ditambah sentuhan emosi yang menjadi-jadi, akhirnya BOOM! Lemas pas selesai nonton, lalu kepikiran seolah yang ditonton itu kejadian nyata (apalagi kalau filmnya memang diangkat dari kejadian nyata). Jadinya sedih tersayat-sayat, seperti ketika saya menonton Habibie & Ainun. 

Nah! Hari ini saya merasakan kembali sensasi semangat setelah menonton film Hansel & Gretel di bioskop. Saya ga ngebayangin sama sekali filmnya bakalan kayak apa, dan gak coba lihat-lihat dulu resensi yang ada. Saya hanya lihat sekilas di linimasa twitter katanya filmnya ga cocok buat yang ga suka darah. Merasa tidak akan terpengaruhi oleh darah (sok banget hahaha), maka saya mengiyakan ajakan teman-teman untuk menonton film ini.  
Waktu beli tiket dan bilang kami mau nonton Hans & Gretel, mba-mbanya nanya:

 Mba-mba yg di tempat tiket (MMydTT): Umurnya berapa?
 Saya dan Teman: *bengong dulu* 
 Saya (S): 18, Mba..
 Teman (T): 19, Mba..
 MMydTT: Dua orang lagi? Ga ada yang anak-anak kan?
 S & T: Ngga kok Mbaaa.

Wooh baru pertama kali saya ditanya umur pas beli tiket wkwkw biasanya langsung aja. Singkat cerita, masuklah kami ke bioskop. Awal film aja saya udah merinding karena scoringnya. Ga lama kemudian, muncul nama Hans Zimmer di layar sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap scoringnya. Yaak, no wonder, no wonder! Mulai dari awal cerita aja udah disuguhin adegan berdarah-darah wkwkw pantes aja anak-anak ga boleh nonton. Awalnya aja udah kereeen, KYAAAA seru lihat Hans & Gretel memburu penyihir :D Ga kebayang kalau nonton yang 3D. Bakalan lebih keren. Tahu gitu sekalian yang 3D aja yak padahal hahaha tapi apa daya tidak berbanding lurus dengan kantong wkwk. Filmnya terang-terangan gitu ngeliatin cara-cara Hans & Gretel melawan penyihir-penyihir jahat. Ada yang kepalanya diinjek sampai pecah, ditembakin, dipanah, dan yang pasti dibakar! Ada juga kutukan dari si penyihir ke seorang warga yang ngebuat warga itu meledak dan organ dalamnya terburai ke segala arah, terlempar ke orang-orang yang ada di dekat situ. Wow. WOW. Hahaha seru. Musiknya juga oke. Mendukung sekali. Jeremy Renner keceeeee kyaaaaaa :3 Gemma Arterton juga cantik tapi macho :3 tapi ceritanya bentar bangeet, apa emang karena mau dibikin (kalau ga salah) 5 film kali yak._.
Ini bukan resensi looh yak hahaha cuma apa yang dirasakan saja *apanya yang resensi kalau kayak gini wkwk* Setelah selesai, akhirnya..akhirnya! Sensasi cerah ceria riang gembira muncul lagi! Rasanya jadi semangat ahahaha. Terakhir kali kayak gitu pas selesai nonton 5 CM :D

Whoaa today was surprisingly fun :" terharu. 

Wednesday, 30 January 2013

Expectationg

Lupa waktu itu lagi cari apa di internet, tapi tiba-tiba terdampar di Goodreads dan menemukan ini:

"What makes earth feel like hell is our expectation that it should feel like heaven."
-Chuck Palahniuk

"Whatever it is you're seeking won't come in the form you're expecting."
-Haruki Murakami

Cukup membawa saya kembali pada realita :))
Akhir-akhir ini saya kayak disetir sama ekspektasi. Beberapa pilihan yang saya ambil belakangan ini berdasar pada ekspektasi yang menggantung dan nanggung hingga pada akhirnya membawa saya pada hasil yang (masukkan adjektif negatif di sini karena saya ga bisa menemukan adjektif yang pas). Kaget juga pas menyadari saya di posisi itu several times in a row. Prok prok prok. I don't know if I have to feel stupid or...stupid. Lucunya, sesaat sebelum saya menetapkan pilihan, ada suara dari hmm hati kecil saya yang tahu apa yang sebenarnya saya inginkan, tapi ironisnya saya malah memilih hal yang sebaliknya. Hasilnya? Jelaslah saya terlempar keluar dari zona kedamaian pikiran yang berujung pada kegelisahan dan konsekuensi lainnya yang harus saya tanggung. Prok prok prok. Ada mata kuliah Management Expectation ga yak? Pasti saya ambil hahaha. Ya sudahlah, kita ambil hikmahnya saja *shot*


Satu hal lagi yang melintasi pikiran saya adalah saya hmm harus belajar menyampaikan berita yang kurang baik ke orang lain. Semacam gak tegaan dan entah harus bersikap apa saat melihat gurat kecewa yang terpampang di wajah si penerima, apalagi kalau saya sekaligus menjadi objek berita. Dobel ga enaknya #pffft. 

Beberapa hal yang menyelamatkan saya di tengah porak-porandanya pikiran akibat ditipu ekspektasi dan bergulat dengan berita buruk adalah Malam Minggu Miko, Lie to Me (ehem bukan yang drama Korea haha), dan tidur. Setidaknya bisa membantu mendinginkan kepala yang berasap. 

Terakhir, ini hal-hal yang masih bercokol di pikiran:
-Sakit mata belum sembuh juga
-Gigi sakit lagi
-Hard disk mendadak rusak. Selamat tinggal, Running Man :( *srooot*
-Merasa bersalah karena tidak sengaja menjatuhkan iPad dan rusak.
-Belum bisa move on dari Running Man episode 122 yang bagian dikasih tantangan nyanyiin lagu. "I LOVE YOUU I NEED YOUUU I WANNA HOLD YOUUU noiseungmusemaripiroheee I LOVE YOUU I WANT YOUUU I'LL NEVER LET YOU GOOO nomadeulsaranghae nomadeulsarangheso!" HAHAHAHA kocak parah! Btw, itu yang lirik koreanya cuma sependengaran saya aja dan ditulis pakai bahasa sendiri wkwk. Nyari lagu ini dan ga nemu-nemu huf. Anyone, ada yang punya lagu Sobangcha yang judulnya On The Phone? Lagu jadul sih, tahun 80an wkwk.
-Pengen nonton Samurai X Live Action dan Code Blue. Hard disk-ku sayang, hard disk-ku malang. Kenapa rusak pas liburan ;__:
-Belum menyentuh novel lagi padahal pengen baca, terutama novelnya Murakami.
-Lagi nunggu komik Conan nomor 72. Kasus di komik nomor 71 seru dan bersambung pffft.
-Sudah merasakan perang SIAK. HIIIH.
-Menemukan banyak kosakata menarik pas nonton Lie to Me, tapi bodohnya ga saya catat -__-
-Kangen nonton bulu tangkis.
-Masih pengen libur. 
-dll, dkk, dsb 

Sudah ah, yang lainnya biarkan berlalu lalalalala~

Tetap sehat, tetap semangat!

Monday, 7 January 2013

Rumpun tetangga

Yak, postingan ini disponsori oleh film Habibie & Ainun. Saya merinding banget nonton film ini. Dari awal udah kaget lihat akting Reza Rahadian, gak nyangka gestur dan cara berbicaranya semirip itu sama Pak Habibie, mantap sekali! :') Semalam sebelumnya saya baru nonton Perahu Kertas 2, jadi lihat Reza Rahadian di dua karakter yang berbeda selang sehari itu rasanya... wow. Oke, fokus, bukan Reza Rahadian yang mau saya bahas di sini wkwkwk. 
Sudah beberapa kali saya diperlihatkan kemajuan teknologi di beberapa film yang saya tonton. Kemajuan yang mendatangkan manfaat bagi orang banyak, baik itu dalam bidang kesehatan, transportasi, dan bidang lainnya. Begitu pula di film Habibie & Ainun ini. Saya disuguhi kejeniusan Pak Habibie dalam teknik mesin. Membuat sistem yang mampu menahan berat 200 ton (maaf kalau saya salah tangkap, fisika saya menyedihkan T_T), diakui kehebatannya oleh Jerman, dan saat kembali ke Indonesia beliau merancang pesawat terbang. Rasanya......saya kerdil sekali. *ini mulai berkaca-kaca pas nulis* Bukan maksud saya lancang membandingkan apa yang sudah beliau lakukan dan siapa saya serta apa yang saya lakukan (karena jelas pada kenyataannya saya belum ngapa-ngapain), tapi mendadak saya merasa kerdil ada di rumpun ini. Setiap kali usai menonton film yang menyajikan kehebatan eksakta, rasanya saya... kosong sekali. Saya mendadak ragu dengan apa yang akan saya tekuni untuk minimal 4 tahun ke depan. Saya belajar apa? Manfaatnya apa? Saya gak bermaksud menyangsikan prodi yang saya pilih, tapi ketika melihat banyak orang di luar sana yang mengembangkan sesuatu, menciptakan berbagai hal yang mendatangkan kebermanfaatan bagi massa, mengulik dan memahami alam beserta partikel-partikelnya, saya merasa saya gak bisa apa-apa. Kecil banget...
Saya gak menyesali pilihan saya untuk berada di rumpun ini. Saya pernah merasakan berada di rumpun itu, meski lingkupnya lebih umum saat SMA. Saya memang bertahan, tapi kalau harus dijadikan mayor, saya gak akan tahan, atau gak bisa, atau gak mau. Berada di sini memang pilihan, tapi ketika melihat rumpun sebelah...saya masih suka berharap saya mengerti. Berharap logika saya jalan dan ga harus seterseok-seok itu untuk bertahan saat di SMA sehingga mungkin bisa mempertimbangkan institut yang itu. Istighfar woy haha. Yak, rumpun tetangga memang selalu terlihat lebih hijau muahahehahe.
Intinya sih, yok bersyukur bersyukur :') 
Mau mengulang dikit apa yang pernah saya tulis di sini:

“Nggak ada waktu mengharapkan hal-hal yang nggak kita miliki,
kita cuma bisa mencari jalan terbaik buat bertarung sesuai kemampuan yang kita miliki.
Buat seumur hidup kita.”
(Youichi Hiruma – Eyeshield 21)

Ah, ranca bana.


Oh iya, quotes yang nempel di kepala dari film Habibie & Ainun: 

*surat dari kolega saat Pak Habibie sakit di Jerman* 
"Cepat sembuh, Rudi. Jerman membutuhkan kamu."

dan yang paling menguras emosi *hayaah*

Ucapan Pak Habibie kepada Ibu Ainun:
"Untuk ini (sambil menunjuk pesawat yang pernah beliau buat dan akhirnya tidak digunakan lagi), saya kehilangan banyak waktu untuk kamu. Untuk anak-anak." 

......................................................................*nangis*

Monday, 17 December 2012

Tujuh Puluh Tahun


Terima kasih sudah begitu menginspirasi, terima kasih sudah mengenalkan saya arti hipokrisi, terima kasih atas sarannya untuk berbagi waktu dengan alam, terima kasih sudah menularkan kecintaan akan sastra, terima kasih sudah meyakinkan bahwa salah satu hal yang hakiki adalah dapat merasai kedukaan, dan (sebagai mahasiswa), terima kasih karena telah meniupkan ruh perjuangan dalam pergerakan.

Semoga selalu tenang di pangkuan semesta.

Selamat ulang tahun, pemegang nomor keanggotaan M-007 di MAPALA UI :)

Thursday, 6 December 2012

Antara Muntah dan Sampah

Koar-koar nasionalisme benar-benar membusuk di telinga saya. Mengklaim diri sebagai orang yang paling peduli dengan negara, berbondong-bondong menghina negara tetangga yang memberi stempel hak milik atas kebudayaan bangsa, memasang badan untuk siap ricuh saat mendukung para pemain sepak bola di  lapangan hanya segelintir contoh dari apa yang mereka sebut nasionalisme. Lucu ketika di tengah segala kenasionalismean yang digaungkan, masih ada yang menyibukkan diri di dalam isu pluralitas dengan tetap mengagungkan sukunya sendiri dan merasa paradigma yang diusungnya adalah yang paling benar. Lucu ketika harusnya dengan nasionalisme lu bisa belajar toleransi dan menghargai, tapi yang terjadi justru sebaliknya, saling menyerang tanpa peduli. 
Nasionalisme itu apa?

Saya ingat salah satu materi kuliah yang pernah dibahas di kelas adalah tentang Self-Determination Theory, teori yang mengatakan bahwa manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yang bersifat innate dan ada dalam diri setiap manusia. Tiga kebutuhan tersebut adalah competence, relatedness, dan autonomy. Salah satu yang mempengaruhi 3 hal tersebut adalah kultur atau budaya. Budaya yang melekat pada kita ikut menentukan poin mana yang lebih dominan dan lebih sering ditekankan. Dosen saya bilang, budaya Barat cenderung menekankan sikap independen, sementara budaya Timur lebih mengarah pada sikap interdependen. Hal ini tidak mengusik saya sampai saya ada di mata kuliah selanjutnya yang tepat setelah mata kuliah ini. Ada kejadian yang membuat saya teringat perkataan dosen saya tadi. Kebetulan (ada ya yang namanya kebetulan? hah) materi yang dibahas adalah tentang bangsa dan negara. Kondisi kelas kosong melompong karena hampir 2/3 isi kelas tidak masuk. Ada tugas akhir yang mengharuskan mahasiswa untuk membuat sesuatu bertemakan jati diri bangsa. Tugas kelompok. Harusnya saat itu per kelompok mendiskusikan tentang tugas akhir tersebut, tapi karena hanya 1/3 yang datang, diskusi terhambat. Ada kelompok yang hanya satu orang yang datang. Sialnya, itu kelompok saya. Teman kelompok saya yang lain entah kemana. Padahal saat itu borang deskripsi kegiatan kelompok harus diisi. Proyek apa yang dipilih harus sudah jelas. Saya mau diskusi sama siapa? Lucunya, ketika saya mengirimkan chat ke salah seorang teman kelompok, ia hanya bilang "Oh iya, cuma sendiri ya? Mangaat." Saya cuma bisa...mangap. Lalu ada diskusi kecil di multichat kalau memang bisa disebut diskusi karena isinya cuma 'terseraaah, gue ngikut aja." Saya lagi-lagi cuma bisa mangap dan sama sekali ga berniat mengikutsertakan diri di 'diskusi' tersebut, mungkin nanti, ketika hasrat mengetik kalimat sarkas saya sudah hilang. Lucunya lagi, di pertemuan sebelumnya ada yang bilang, "Temanya jati diri bangsa? Gue ga tahu. Kalau lu cari contoh orang yang ga suka sama negaranya sendiri, gak usah jauh-jauh, nih ada di depan lu. Gue ga suka sama orang Indonesia, waktu itu aja gue lagi ngantri di toilet, dan ada orang yang nanya oh sekarang ngantrinya gini ya, sejak kapan? terus gue yang kayak hellooo lu kemana aja sih? Kayak ga pernah ke luar negeri aja, gitu aja ga tau, norak banget. Gue ga suka sama orang Indonesia." 
Saya denger itu cuma...mangap lagi. Setelah sesaat teringat percakapan itu, saya teringat perkataan dosen saya tadi tentang kultur. Interdependen? Darimana? Mungkin ini memang hanya accidental sample, tapi mungkin juga representator dari anak muda yang berkiblat ke Barat. (Oke saya tahu kalimat yang barusan keras, saya ga bisa menemukan cara menyampaikan ini yang lebih halus, maaf~)
Bagaimana caranya membuat tugas akhir bertemakan jati diri bangsa dan you have to deal with one hating their own nation?
Nasionalisme itu apa?

Saya gak mau hipokrit dengan bilang saya nasionalis, saya belum ngapa-ngapain, belum ngasih apa-apa buat bangsa dan negara, saya cuma gak ngerti dengan fenomena yang ada di sekitar saya sekarang. Garis hipokrisi itu benar-benar licin dan yak mungkin saya sendiri tanpa sadar sudah terpeleset, semoga ngga...
Saya sadar sesadar-sadarnya tulisan saya yang ini sangat skeptis, apatis dan subjektif. Saya cuma pengen memuntahkan apa yang membuat saya mual dan yak muntahan saya ini emang sampah. 
Maaf.

Monday, 19 November 2012

Campur sari *ba dum tss*

#ngupingPDKM2012:

"Saya percaya kalau mahasiswa masih hidup, apa kalian juga percaya? Kalau begitu, sambut seruan saya.. Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!"

"...Yang saya kagumi dari **** adalah dia jujur dan mau belajar..."

"Menurut saya, pemimpin yang baik itu yang ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani..."

"Hargai kemampuan diri kalian sendiri."

"****** konsep ya?" *nada memohon*

*di tengah-tengah eksplorasi* "....dia kritis, saya suka dia." :))

"LINIER! Kancil Kanlam Takor! LINIER! Ayo makan!" :))

"Kalau kalian lagi galau, sedih, atau perasaan hati lagi gak enak, kalian boleh pergi sejenak ke Kancil, Kanlam, Takor, Sasari atau yang lainnya, duduk dan renungkan lagi, lalu setelah lebih tenang kalian katakan pada diri kalian sendiri all iz well, all iz well, all iz well. Setelah itu kalian bangun dan MOVE ON!"


"Proker yang kami pilih untuk dipresentasikan adalah Humas Move On." :))

"Mukanya.... nyeni banget. Emang muka dia. Khas dan nyastra."

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
#ngupingangkotdiperjalananawal


"Waah angkotnya kece!"

"Tarik, Maaaang!"

*melewati daerah yang memiliki pemandangan indah*
X: "Pokoknya kalau gw udah nikah, gw mau tinggal di tempat yang punya pemandangan kayak gini!"
Y: "Cari subjeknya dulu woy! Mau nikah, mau tinggal di tempat bagus, tapi ga ada calon..."
*terdengar riuh jlebjlebjleb dari para penumpang lain hahaha*


"Semangat Baaang, semangat!!! Kita bantu doa!"
*diucapkan oleh seluruh penumpang dalam rangka menyemangati abang angkot mereka yang kece dalam menghadapi 3 tanjakan berturut-turut*



*terdengar lagu Risalah Hati versi entah siapa (kalau ga salah Mahadewi)*
O: "Enakkan yang versi aslinya yah."
Q: "Iyalah lebih enak parah."
O: "Coba kalau ada lagu Pupus juga, dewa banget."
Q: "Iya tuh Pupus enak banget."



*terdengar lagu Take A Bow*
*semua bernyanyi menghayati di tengah hujan deras*
*sampai tempat tujuan*
*penumpang kecewa karena lagunya belum beres*

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
#ngupingangkotdiperjalananpulang


"INI ANGKOT KITA! INI ANGKOT KITA! INI ANGKOT INI ANGKOT INI ANGKOT KITA!"
"ANGKOT KITA KECE! ANGKOT KITA KECE! ANGKOT KITA ANGKOT KITA ANGKOT KITA KECE!"
"INI ABANG KITA! INI ABANG KITA! INI ABANG INI ABANG INI ABANG KITA!" *kemudian hening* 
O: "Yang terakhir agak aneh ya.. seperti membuat klaim hahaha."
    "Jangan membuat klaim!" *menirukan ucapan salah satu dosen penil*




*lagu Tegar dari Rossa sedang diputar*
A: "Yang tegaar yang tegaar ayo nangis!"
B: "Loh kenapa yang tegar harus nangis?"
A: "Terlalu tegar gak baik loh.."
B: "Iya juga sih.."
*didengar oleh salah satu penumpang yang tersindir karena ketidakbisaannya nangis akhir-akhir ini, bukan karena merasa terlalu tegar wkwk"


*main jempol*
"Empat! Yes!"
*bla bla bla*
"Enam! YEEEESSS!"
"Hoki amat lu!"
"Muahahaha."


*terdengar lagu Risalah Hati versi entah siapa (kalau ga salah Mahadewi)*
O: "Enakkan yang versi aslinya yah."
Q: "Iyalah lebih enak parah."
O: "Coba kalau ada lagu Pupus juga, dewa banget."
Q: "Iya tuh Pupus enak banget. Eh kemarin kita ngomong gini juga anjirrr."
O: "Anjirrr iya siah persis sama!"
O&Q: "Hahahahahah."



*Beberapa saat kemudian terdengar lagu Pupus dari playlist abang angkot*
O: "Anjir beneran ada lagu Pupus!"
Q: "Hah, iya, lu hoki banget hari ini!"
*tiba-tiba lagu berganti, mungkin karena tidak sesuai dengan selera abang angkot~ O dan Q kecewa~~*


"Yaah ga keluar-keluar nih lagu Take A Bow nya, jangan-jangan nyampe Bogor baru muncul."
*representator dari para penumpang yang juga berharap lagu Take A Bow akan segera muncul*

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Masih diam? Gak bergerak juga? Pantes tergantikan ha ha. Mau jadi apa sih ckck.

Gagal merencanakan=Merencanakan kegagalan. Lagi-lagi ya? Huft. Padahal dulu pernah ngepost tentang itu.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 

Di tengah segala ke-hectic-an yang ada, ternyata benar kalau #bahagiaitusederhana :)) 


  • Sesederhana nemu 3 orang yang masing-masing dari mereka suka apa yang gw juga suka :)) 
  1. Minggu lalu, Kamis pagi, di mata kuliah pertama, temen ngobrol samping gw ternyata suka Hujan Bulan Juni :')
  2. Masih hari yang sama, di mata kuliah kedua, ngeliat koor pubdok gw waktu sospro ospek baca Norwegian Wood :') dan dia juga bertanya dengan riang, "Baca Haruki juga?"
  3. Di mata kuliah terakhir hari itu, ngedenger ada yang masang lagu Coldplay, setelah memastikan kalau gw ga salah denger, gw ditanya, "Suka Coldplay juga?" sukabangetgile haha.
  • Menemukan mention dari seorang teman yang isinya "Cemungut pdkmnya!" pas lagi megang hp di sela-sela waktu istirahat 3 hari kemarin.
  • Ada teman yang ngechat "hai" "halo" yang setelah gw balas ternyata yg ngechat itu temennya temen gw yang juga suka Haruki Murakami :') mungkin karena ngeliat display picture dan personal message BBM gw yang saat itu berbau Murakami.
  • Secara tidak sengaja mendapati salah satu nilai UTS udah masuk SIAK dan hasilnya di luar ekspektasi gw :' huhu malu sama Dzat yang Maha Memberi :'
  • Mendapat jarkom yang isinya bilang kalau pagi ini matkul jam 8 pagi ditiadakan karena kedua dosennya berhalangan hadir :') *sujud syukur karena ga harus menghadapi kereta pertama ke Jakarta di Senin pagi*
  • Teman-teman kelompok -salah satu tugas- yang kooperatif ihikss terharu.
  • Lihat ade gw ngomong ke kucingnya, "Sini Taci, Bapak di kamar." *ngakak*
Yuk, bersyukur :")
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Gerimis mempercepat kelam
Ada juga kelepak elang menyinggung muram"
-Senja di Pelabuhan Kecil, Chairil Anwar

(Selalu suka  bagian yang ini,  mungkin karena.. gatau deng kenapanya haha #apeu)





Thursday, 15 November 2012

Eaaaaa~

Selamat pagi di bulan November! Selamat datang musim hujan! Selamat long weekend bagi yang merayakan (apa daya gw ga dapat libur minggu ini)! Selamat sebulan menjelang UAS! #eh 
Yak, gak lama setelah didera oleh soal-soal tidak berperikesoalan di UTS kemarin, bulan depan udah UAS aja. Mau jadi apaaa. Bahan UAS Sejarah Aliran Psikologi denger-denger 12 bab..... UTS kemarin aja 9 bab udah nangis-nangis ga ada yang nempel. Semenjak kuliah, gw ngerasa ga ada aktivitas mental yang terjadi di dalam otak gw. Gak ada proses berpikir. Kekopongan yang gw harapkan akan segera berakhir, malah menjadi-jadi. Ditanya apa, gw blank. Ga ada tanda-tanda otak gw sedang berpikir, cuma manggut-manggut sambil "hm.. oh gitu.. ooh.." Macam mana pula kayak gitu -___- Short-term memory pun semakin bermasalah. Kyaaakyaaa banget deh *ini ceritanya jeritan putus asa* 
Topik lain, di kampus gw sedang berlangsung Pemilihan Raya (Pemira), yang nantinya diakhiri dengan Pemungutan Suara (Pemura) untuk pemilihan Ketua BEM UI tahun 2013, pas kemarin gw nonton Pembukaan Roadshow Kandidat di Stasiun UI... jengjeng calonnya hanya ada 1 pasang u.u pertanda apakah ini? Selain Pemira, di fakultas gw pun sedang ada Suksesi Cerah 2012, yang juga nantinya diakhiri dengan pemilihan Ketua BEM dan MPM. (Sebenernya akhir dari Pemira ataupun Suksesi itu pelantikan sih kalau ga salah). Gw belum sepenuhnya ngerti sistem di sini. Masih belum terbiasa dengan budaya di sini dan juga buta berita. Ini ga-wat. Terutama buat yang terakhir tadi. Harus sering-sering banget cari berita yang lagi hot hot hot di fakultas atau bahkan universitas. Nasib jadi anak gak gaul haha. Kuliah beres, suka ga ada kerjaan selain nugas. Kalau inget ospek fakultas kemarin rasanya ihikhik banget gara-gara jadi ga sempet daftar UKM yang satu itu (LOC External mode: ON) ha ha. Padahal..... padahal bangetlah. Pengennya banget-banget. Pas open house UKM se-UI, gw nulis nama di salah satu stand UKM entah kenapa (bukan UKM yang gw sebutin di atas), dan pernah di-sms buat ikut open house UKM tersebut tapi lagi-lagi bentrok dengan ospek fakultas, eh tp pas buka email kemarin-kemarin, ada semacam majalah digital gitu dikirimin *terharu* Gw juga daftar UKM olahraga yang dulu gw ikuti di SMP, tapi jadwal latihannya bentrok sama jadwal kuliah. Sudahlah ya, kita ambil hikmahnya saja.... *frustasi* Padahal kangennya parah banget sama olahraga itu. Kyaaakyaaa. Semacam iri gitu lihat temen-temen udah pada enjoy sama UKMnya masing-masing. Di fakultas, gw ikut movie community gitu, tugasnya.... bikin film T_T kakaaaak aku tak tahu apa-apa tentang perfilman lebih-lebih secara teknis :____(
Topik lain lagi, gw mau update kecil-kecilan: 
  1. Seminggu lalu, tertanggal 5-9 November gw merasakan nasib jadi anak kos yang sakit dan ngurus diri sendiri hahaha
  2. Gw nonton teater untuk yang pertama kalinya! Haha, nonton di FIB :3 Judulnya "Jenar!", yang main anak-anak Teater Masa Lalu dari jurusan Sejarah. Gilaaaa~ Jadi pengen nonton teater lagi, pengen nonton Pagupon:3 dan teater-teater lainnya juga :'' sempet ada penampilan Teko (teater di fakultas gw) tampil di Bengkel Rendra, tapi gw lagi ga bisa nonton. Komentar seorang teman saat ditanya tentang acara di Bengkel Rendra kemarin: "Gua nyetrika di rumah W.S Rendra!!!" oke....
  3. Nonton Payung Teduh di Kampoeng Nyeni 2 yang diselenggarain sama BEM UI. Terharu :__( gw baru tahu Payung Teduh beberapa minggu sebelumnya, dengerin lagunya langsung sukaaaa, eh bisa nonton langsung, gratis pula, makasih BEM UI 2012! Luar biasa teduhnya!
  4. Lagi seneng ngibrit ke Perpustakaan Pusat tiap ga ada kerjaan. Siang atau sore sampai selepas maghrib~ Tenggelam dalam rak 800-an, mata gw seperti diberi makanan~ terus liat librarian yang bagaikan dewa dalam menemukan buku, gw juga secara gak sengaja nemu spot yang oke punya bersama Dyah wkwk akhirnya ketemu juga pendingin ruangannya haha.
  5. Hikmah ke Perpusat: nemu buku-buku yang udah susah dicari. Ada Murakami kyaa, ada buku Kitchen kyaa, ada Kokoro kyaa, dan buku-buku lama Indonesia yang cuplikannya sering muncul di soal Bahasa Indonesia haha.
  6. Ketemu uhm..hm.. Mas Is di danau deket Taman Lingkar Perpusat :3 kronologisnya panjang haha yang paling diinget: *dia mengulurkan tangan* "Is.." kyaaakyaa:3 *ini ceritanya jerit kegirangan dan terharu* iya ga, Dhilah? Hahaha.
  7. Dibeliin formulir salah satu UKM yang tanggal 13-14 November kemarin open house, padahal udah dibilangin ga usah... Mau nangis aja, mau jadi apaaa mau jadi apaaaa .-.
  8. Azka masuk final Bintang Pop UI, ciyee selamat eah, tapi dari awal gw ga pernah bisa nonton u_u
  9. Sedang dalam masa menunggu keluarnya hasil UTS, istighfar sebanyak-banyaknya. Sepuas-puasnya.
  10. Keingetan lagi kata-katanya Bang Raditya Dika: "To be happy is to have the lowest level of expectation."
  11. Belum nonton HIMYM S08 ihikhik, belum ngelanjutin The Big Bang Theory, dan ketinggalan banyak Running Man :__( obat ngakak bangetlah Running Man itu.
  12. Sedih adalah saat lu mampir ke tempat les lu waktu SMA dan menemukan fakta bahwa guru yang ingin lu kunjungi udah ga ngajar di situ lagi, bahkan ga ngajar di kota lu lagi.
  13. Sering ada di grey-area. Ga-wat. Teringat perkataan salah satu dosen filpsi, "Anda harus punya posisi, harus ada pijakan." dan "Ya, hati-hati, jangan sampai terlalu sering ga punya pendapat." Kapan proses berpikir akan berjalan lagi di dalam otak gw? T_T
Tetap sehat tetap semangat, perbaiki niat dan tetap semangat, semangat se-ma-ngat se..ma..ngat se?ma?ngat. Terlalu sering diucapkan yak sampai-sampai rasanya maknanya hilang haha. 











Pagi menjelang siang,  dari seorang     
mahasiswa yang  tidak merasakan indahnya long weekend 
minggu ini #yeahmahasiswa